TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH
Oleh: Arif Saeful Hikmat
(Mahasiswa Pascasarjana Prodi Teknologi Pendidikan IPI)
Kemajuan
Teknologi pada semua sendi kehidupan dewasa ini telah mendorog setiap orang
untuk terus berpacu untuk menjadi bagian dari kemajuan itu sendiri sehingga
mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan peradaban yang ada. Demikianpun
halnya yang terjadi dengan guru di sekolah mulai dari tingkat kelompok bermain
sampai dengan perguruan tinggi, beradaptasi dengan kemajuan teknnologi
informasi dan komunikasi (TIK) merupakan sesuatu keharusan dan mutlak untuk
dilakukan karena hal itu menjadi bagian penting yang mampu membantu guru
dan didik peserta dalam rangkaian proses pendidikan.
Dihapuskannya
pembelajaran TIK, pada kurikulum 2013, tentu patut disayangkan. Hal ini
disebabkan oleh masih banyak peserta didik termasuk guru-guru yang belum paham
dalam penggunaan beberapa aplikasi TIK harus mulai meluangkan waktu untuk
belajar secara mandiri sampai pada tingkat kemahiran tertentu. Padahal, baru
dua dekade belakangan ini, Pemerintah Indonesia sangat concerns dengan
pembelajaran TIK dan menganggap penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai aspek penting untuk meningkatkan efektivitas belajar
mengajar di sekolah-sekolah. Kondisi ini memuntut setiap sekolah untuk
kreatif dan mandiri mencari solusi agar pembelajaran di sekolah lebih efektif
melalui penggunaan media TIK. Penggunaan TIK di lingkungan sekolah
meskipun pada tataran user (pengguna) terhadap beberapa
aplikasi TIK namun hal itu masih sangat kurang dan tidak merata di seluruh
wilayah Indonesia.
Pada jenjang
sekolah sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP),
penggunaan TIK dalam pembelajaran sangat bermanfaat terutama pembelajaran
Bahasa Inggris.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( TIK ) secara umum didefinisikan sebagai alat yang
mempunyai fungsi penunjang proses penyampaian pesan atau hal lain supeaya
diketahui oleh pihak lain. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, TIK dengan
dukungan sistem dan jaringan (network) computer memungkinkan manusia untuk
berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar suara secara langsung
meskipun pihak-pihak yang berkomunikasi berada ditempat yang berbeda (Yati S.
dkk.2010:2)
Hartoyo (2009)
mengemukakan bahwa, salah satu permasalahan utama pembelajaran bahasa adalah
terkait dengan metode pembelajaran. Upaya mencari metode pembelajaran yang
lebih baik selalu didasari atas kritik terhadap kekurangan metode pembelajaran
yang telah ada sebelumnya.
Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengubah model pembelajaran
konvensional selama ini dan bermigrasi ke model pembelajaran yang mengunakan
media TIK , seperti penggunaan:
1.
Membuat “kelas
maya”
Kelas maya maksudnya, guru dapat berinteraksi dengan peserta didiknya tanpa
harus bertatap muka secara terus menerus dengan peserta didiknya di ruang
kelas. Aplikasi yang bisa digunakan seperti Edmodo. Melalui aplikasi ini, guru
bisa memberikan materi, tugass-tugas kepada peserta didiknya tanpa harus
menulis di papan tulis. Demikianpun sebaliknya, peserta didik dapat
berkomunikasi dengan gurunya melalui aplikasi ini. Kelas ini sangat efektif
apabila didukung oleh fasilitas internet yang cukup lancar.
2. Membuat
group tertutup yang berbasis on-line
Group yang berbasis on-line di sini hampir sama dengan “kelas
maya” hanya bedanya ini penggunaan aplikasi ini lebih terbuka bagi semua
anggota group yang tergabung di dalamnya. Aplikasi yang bisa digunakan adalah
seperti facebook dan lain-lain. Melalui pembuatan group ini
guru dan peserta didik dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi satu
dengan yang lainnya.
3. Membuat
modul pembelajaran yang interaktif
Modul ini dapat digunakan secara on-line oleh peserta didik
kapan dan dimana saja sepanjang memiliki jaringan internet yang bagus.
4. Menggunakan
LCD proyektor, komputer atau teknologi lainnya yang relevan
Presentasi di kelas dengan LCD proyektor dapat memudahkan guru dan peserta
didik untuk menerangkan hal-hal yang abstrak menjadi mudah untuk dipahami oleh
siswa. LCD mampu membantu proses pembelajaran di kelas karena alat ini sebagai
media untuk menampilkan sesuatu dari komputer/ tv yang mungkin sulit untuk
dilihat oleh seluruh peserta didik dalam waktu yang bersamaan menjadi mudah
karena bisa ditampilkan dalam ukuran yang lebih besar di depan ruang kelas.
Melalui tayangan ini diharapkan minat dan partisipasi peserta didik untuk
terlibat dalam pembelajaran semakin bagus. Misalnya, guru memaparkan materi
menggunakan power point yang penuh dengan animasi menarik atau film lainnya
yang berkaitan dengan materi pembelajran kemudian peserta didik diminta untuk
menganalisisnya dan bahkan kalau memungkinkan guru dapat meminta mereka
mempresentasikannya dengan menggunakan media TIK yang ada di sekolah masing-masing.
Dalam pelajaran
bahasa Inggris banyak aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan TIK yang
terutama aplikasi komputer Komputer sebagai media digunakan untuk membantu
pembelajar dalam pembelajaran. Semua skill dalam bahasa Inggris (speaking,
reading, writing dan listening) akan lebih menarik bila menggunakan TIK,
terutama menggunakan komputer baik yang sudah terhubung dengan jaringan
internet maupun tidak. Berikut akan dibahas secara rinci mengenai penggunaan
TIK dalam meningkatkan keempat skil dalam bahasa Inggris sehingga pembelajaran
tidak terkesan monoton namun lebih variatif.
1.
Speaking
Penggunaan TIK dalam peningkatan
skill speaking di kelas dapat kita lihat melalui pembelajaran
jarak jauh (tele-confrence) atau penggunaan fasilitas skype dan
lain-lain. Kegiatan yang lebih sederhana di kelas spt, guru merekam dialog
peserta didiknya kemudian menanyangkan kembali untuk dimintai komentar
atau feedback dari peserta lainnya.
2.
Reading
Di ruang kelas skill ini
dapat dikembangkan dengan cara menampilkan teks dengan bantuan LCD proyektor
kemudian meminta untuk membacanya. Selain itu guru dapat menugaskan peserta
didik untuk secara individu membaca berita-berita on-line berbahasa
Inggris.
3.
Writing
Peserta didik dapat menuliskan ide-ide
mereka dalam blog pribadi atau mengirimkan artikel mereka ke website sekolah,
jika ada ruang khusus bagi peserta didik untuk memberikan gagasan atau ide.
Selain itu mereka dapat mengirimkan atau mengunggah hasil tulisan mereka
melalui email, facebook dan aplikasi lainnya.
4.
Listening
Banyak
aplikasi offline yang bisa digunakan sebagai media untuk
penguatan listening skill diantaranya Balabolka.
Aplikasi ini memungkinkan guru tidak perlu meminta bantuan rekannya untuk
merekam dialog atau pembicaraan mereka namun guru cukup mencari teks yang ingin
diperdengarkan oleh peserta didik kemudian di pindahkan di aplikasi Balabolka maka
dengan sendirinya aplikasi itu akan membaca teks itu dengan berbagai pilihan
suara sesuai dengan keinginan guru atau operatornya.
Dalam dunia pendidikan peran TIK makin signifikan terutama di era
globalisasi saat ini, dimana teknologi menjadi sarana utama dalam memudahkan
setiap aktifitasnya. Menurut Mahmud (2008:13), dalam bukunya yang berjudul
ICT Untuk Sekolah Unggul, seperti yang dikutip Risnayani, selain adanya minat
dan kemauan pembelajar untuk mempelajari TIK juga terdapat beberapa persyaratan
agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
yaitu:
1. Tersedianya
sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis TIK.
2. Pembelajar dan
Pengajar harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan Internet di
sekolah
3. Tersedianya
materi pembelajaran yang berkualitas dan mendukung berbasis TIK seperti DVD
Pembelajaran Interaktif.
4. Pengajar
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan
sumber-sumber digital
5. Tersedianya
dana yang cukup baik untuk pengadaan fasilitas TIK maupun perawatan.
Berangkat dari
ulasan singkat di atas tentang manfaat positif TIK dalam menunjang
pembelajaran di sekolah, terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris maka tidak
berlebihan jika di sekolah-sekolah perlu menggerakan seluruh potensi yang ada
untuk mengaplikasikan TIK dalam menunjang pembelajaran. Peran TIK di era
globalisasi ini, khusunya dalam bidang pendidikan terus berkembang sehingga
guru yang menjadi fasilitator dalam pembelajaran dituntut untuk
selalu berinovasi dalam mencapai keberhasilan pembelajaran, termasuk dalam memanfaatkan
media dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
spesifikasi mata pelajarannya. Guru harus mampu beradaptasi dan berinovasi
dengan TIK yang sedang berkembang di tengah masyarakat.
Referensi:
Hartoyo. 2009. “Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Edu
lingua.
http://marselinogiovanipatu0102514048.blogspot.co.id/2015/09/tik-dan-pembelajaran-bahasa-inggris.html. tanggal 4 Maret 2018
http://risnhayani.blogspot.co.id/2013/03/kendala-pemanfaatan-tik-dalam-dunia.html tanggal 4 Maret 2018
Maryanti. 2012. Pemanfaatan Penggunaan Media TIK Dalam
Pembelajaran Bahasa.
Diunduh dari https://maryaticantik.wordpress.com/2012/01/28/pemanfaatan-penggunaan-media-tik-dalam-pembelajaran-bahasa/ tanggal 4 Maret 2018
Risnayani.2013. Kendala
Pemanfaatan TIK Dalam Dunia Pendidikan. diunduh dari
S,Yati, dkk 2010. Makalah Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran
Bahasa. diunduh
dari https://yatisuhardi.files.wordpress.com/2010/12/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-bahasa.doc. tanggal 4 Maret 2018
0 komentar:
Posting Komentar